Manager External Communication Corpcom PT Freeport Indonesia, Kerry Yarangga (kiri) didampingi Meliana Mitapo jabatan Senior Officer Visitor Suport Corporate Communications saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Resto Cendrawasih 66, Jalan Cendrawasih Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (27/6)./ Pewarta foto : Donny Bumbungan – TB
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Dua hal prinsip yang menjadi atensi manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam penerapan status adaptasi Hidup Baru New Normal dalam menghadapi pandemi Covid-19 yaitu, selalu mematuhi protokol kesehatan ke semua tempat kerja dan komitmen serta integritas dalam operasi produksi bisa berjalan dalam kondisi aman dan selamat.
PT FI dalam menjalankan operasi perusahan di masa pandemi Covid-19 selalu berpegang teguh kepada anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan di seluruh area kerja, baik lowland maupun higland.
“Nah, kaitan dengan bagaimana PTFI menyikapi adaptasi gaya hidup baru berpegang kepada dua prinsip yang juga menjadi atensi Presiden Direktur PT FI yaitu, pertama, kita akan selalu mematuhi apa yang menjadi keputusan pemerintah. Yaitu dengan tetap pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Semua itu kita terjemahkan kesemua tempat kerja kita dari lowland hingga higland. Dalam setiap kesempatan kerja, diantara tim yang bekerja dipastikan tata kelola hidup normal, dengan tiga perilaku yang dipraktekan secara serius dan diperhatikan secara baik,” kata Manager External Communication Corpcom PT Freeport Indonesia, Kerry Yarangga kepada wartawan di Resto Cendrawasih 66, Jalan Cendrawasih Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (27/6).
Hidup Normal kedua, kata Kerry Yarangga adalah manajemen PT FI benar benar diminta untuk memperhatikan nilai nilai perusahaan, salah satunya soal safety (Keselamatan) bagi seluruh karyawan yang ada di area kerja.
“Safety itu, kita betul betul jaga. Lalu Kedua, kita sebut dengan komitmen, integritas, lalu bagaimana respek terhadap orang. Kemudian selain safety, integritas dan respon. Semangat ini lebih kepada menjaga PTFI bisa berkelanjutan operasinya, tapi dalam kondisi aman atau selamat. Itulah sebabnya, kemudian menjadi atensi manajemen bukan hanya kepada karyawan tapi juga kepada masyarakat. Kita beradptasi betul terhadap gaya Hidup baru, dan berharap agar kelanjutan perusahan ini bisa tetap berlangsung,”katanya.
Atas nama Manajemen PT FI, Kerry menyampaikan apresiasi dan terima kasih berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah kabupaten Mimika, lebih khusus Dinas Kesehatan dalam hal ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 kabupaten Mimika yang sudah bekerja luar biasa secara bahu membahu dalam penanganan masalah atau dampak dari pandemi Covid-19 di kabupaten Mimika.
“Pesan dari Presdir bahwa PT FI juga bagian dari kabupaten Mimika sehingga protokol kesehatan yang ditetapkan TGTPP kami ikuti dan taati. Upaya yang sudah PT FI dengan melakukaan tracing contak, penegakan diagnosis dan termasuk dengan melengkapi alat alat test yang kita punya seperti PCR Test (Polymerase Chain Reaction) dan Rapid test. Secara jumlah, apa yang kita siapkan secara logistik sejak kasus muncul hingga sekarang. PT FI selalu hadir bersama sama dengan pemerintah dengan semnagat berkolaborasi untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 di kabupaten Mimika,”jelasnya.
Ia menyebutkan, bahwa patut disyukuri seiring berjalan angka kesembuhan di kabupaten Mimika terus meningkat sebagimana yang telah dirllis oleh TGTPP.
“Hari ini pemerintah melakukan edukasi secara masif dan besar besaran dikabupaten Mimika untuk memastikan perilaku adaptasi gaya hidup baru seperti dengan sosialisasi tetap pakai masker,mencuci tangan, jaga jarak. Yang sudah dipraktekkan secara masif oleh seluruh lapisan masyaraat. Terima kasih banyak juga, karena sampai dengan hari ini perusahaan tetap berjalan stabil, tentu karena dukungan dari berbagai dari pihak. Dan ada ruang dari pemerintah juga untuk meminta kepada Freeport agar selalu melapor upaya upaya apa yang telah dikerjakan . Kami juga sangat memberi apresiasi dan kepada para tenaga medic, yang selama tiga bulan lebih telah memberikan waktu yang cukup untuk memberikan perhatian dalam penanganan Covid-19. Semua pihak yang mengarahkan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti tetap pakai masker, cuci tangan dan tetap jaga jarak,”ungkapnya..
Bahwa dengan tata kelola dari team dari tracing, penyedian alat, dan bagaimana penanganan yang baik sehingga jumlah pasien begitu banyak yang sembuh.
“Dengan keyakinan itu, kita berharap ini bisa teratasi, kemudian kurva nya apakah akan menurun atau tidak selanjutnya akan dinilai secara epidemologi oleh TGTPP Covid-19 kabupaten Mimika. Karena mata rantai ini kan, dari berbagai analisis dari berbagai data yang ada . Tapi bagaimana melihat tingkat kesembuhan, memberika kesan bahwa upaya ini sedang dilakukan dan syukur kita kini telah menuju ke tanda tada positif,”cetusnya.
Satu langkah maju adalah, bahwa hari apa hari ini PT FI hadir bersama pemerintah untuk melihat bagaimana rotasi kerja di perusahaan bisa berlangsung secara aman, dimana hari pelaksanaan rotasi kerja ini dimulai pada hari ini, Sabtu (27/6).
Mobilisasi karyawan dalam rotasi ini adalah karyawan yang akan turun menjalani cuti di Timika dan juga yang akan berangkat ke kota asalnya, namun seluruh karyawan sebelum rotasi terlebih dahulu mengikuti test swab, rapid test. Hal ini untuk memastikan bahwa karyawan yang akan turun ke Timika benar benar sehat.
“Sekitar 140 an karyawan pada hari ini mengikuti rotasi kerja. Rotasi ini adalah dalam konteks , bagaimana mengatur bisa suapaya ada kesempatan teman teman yang bekerja sudah cukup lama diatas. Bisa ada kesempatan cuti, dan ini diatur jangka waktunya. Enam minggu kerja dan empat minggu istirahat setelah itu balik kerja kembali. Pilihan pilihan ini adalah kemudian mengacu pada masa inkubasi sesuai protokol kesehatan, jadi tidak serta merta keputusan ini diambil begitu saja. Tapi semua itu ada pertimbangan pertimbangan. Prinsipnya adalah, kita mengurangi kepadatan , lalu kegiatan populasi di tempat kerja tapi juga kita memperhatikan dan hak hak karyawan dalam bekerja setiap pekerjaan di dunia tambang butuh waktu untuk istirahat. Dengan rotasi kerja bagi pekerja yang kebutuhan secara esensial mematuhi aturan bisnis PT FI, dalam hal mata rantai produksi tambang kita harus tetap berlangsung,”tegas Kerry. (opa)