Direktur YPMAK, Febian Magal menyerahkan bantuan bahan makanan yang didukung oleh PT Freeport Indonesia kepada salah satu warga dari perwakilan masyarakat 7 suku, di Gedung MPCC, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Kwamki , Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (22/4)/ PEWARTA FOTO : HUSYEN ABDILLAH OPA (PFI TIMIKA).
TIMIKA,(timikabisnis.com) – PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) segera menyalurkan bantuan Bahan Makanan (BAMA) kepada warga masyarakat dari dua suku asli Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan, untuk membantu meringankan beban kebutuhan hidup selama adanya pemberlakuan status Tanggap Darurat selama pandemi Covid-19 di kabupaten Mimika, Papua.
Penyerahan bantuan bama secara simbolis oleh PTFI melalui YPMAK dilaksanakan di Gedung MPCC YPMAK, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Kwamki, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (22/4), diserahkan oleh Direktur YPMAK, Febian Magal kepada salah satu perwakilan masyarakat 7 suku.
Direktur YPMAK, Febian Magal usai menyerahkan bantuan bama secara simbolis, kepada awak media mengatakan, bahwa sesuai instruksi pemerintah daerah untuk mencegah penularan Covid-19 dimana warga diminta untuk melakukan isolasi di rumah sehingga kami menyerahkan bama ini.
“ Adanya instruksi pemerintah bahwa setiap masyarakat harus isolasi mandiri di rumah, sehingga untuk Freeport bersama YPMAK menyalurkan bantuan bama dengan kelompok sasarannya adalah kepada warga 7 suku. Dan kami sudah sepakat bersama 17 vendor yang akan menyalurkan dengan 47 titik yang akan disalurkan,”tegas Febian.
Menurut Febian, bantuan ini adalah tahap pertama, dan bila wabah ini masih terus berlanjut maka akan ada tahap kedua.
“Kami YPMAK dengan Freeport memang sepakat kalau kalau Covid-19 ini masih terus meningkat dan terus bertambah, maka penyaluran bama akan dilakukan dua kali dalam sebulan. Sehingga harapan kami masyarakat ikut arahan dari pemerintah dengan harus isolasi mandiri masing masing dirmah sehingga penyebaran Covid 19 ini bisa berhenti,”cetusnya.
Febian mengakui bahwa covid-19 merupakan peristiwa internasional dan semua warga merasakan dampaknya dan semua pihak merasa bertanggungjawab termasuk Freeport dan YPMAK dan untuk memutuskan mata rantai penularan dan Covid-19 bisa berakhir dengan cepat.
“Dan memang menjadi peristiwa internasional Covid-19 ini, semua pihak merasa bertanggungjawab dan melawan itu dan bisa berkahir dengan cepat. Harapan besar kami masyarakat menerima bantuan dan mereka harus lakukan isolasi mandiri agar tidak lagi terjadi penularan dan penyebaran sehingga angka kasus tidak lagi meningkat,”seru Febian.
Untuk sasaran penerima bama, Febian mengakui untuk yang berhak menerima nantinya berdasarkan Kepala Keluarga (KK) dan yang bisa dijangkau di seluruh kabupaten Mimika dengan transporatsi darat.
“Sudah kami petakan menjadi 47 titik dengan melibatkan 17 vendor, mereka adalah toko toko, sehingga lebih murah dan dasar penyalurannya. Adapun bama yang akan diserahkan terdiri dari, Beras, Supermie, Kopi, Gula dan Susu. Semua kita siapkan dan paketnya dihitung berdasarkan KK,”jelasnya.
Diakui, bahwa program kami YPMAK yang didanai oleh Freeport ini akan berjalan selama 6 bulan dan fokus program Covid-19, untuk membantu pemerintah dalam memerangi penularan virus di kabupaten Mimika.
“Beberpaa bulan lalu kami juga sudah membantu pemerintah kabupate, Propinsi dan Pusat.
“YPMAK yang bernaung di bawah Freeport adalah berperan sebagai lembaga sosial tujuanya untuk bisa membantu warga kabupaten Mimika lebih khusus warga dari 7. Total dana yang disupport oleh PT FI dan dialokasikan YPMAK berjumlah Rp 9 miliar lebih,”jelasnya. (opa)