“Guna memberikan perlindungan utuh kepada seluruh anak di Papua dan Papua Barat maka dilakukan sub PIN Polio. Kami akan melakukannya mulai Maret ini dengan target seluruh anak usia 0 sampai 15 tahun di Mimika harus diimunisasi polio” | Reynold Ubra
Timika (timikabisnis.com) – Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menjadwalkan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio kepada anak-anak usia 0-15 tahun di wilayah itu akan digelar mulai Maret ini.
Sekretaris Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Kamis, mengatakan, program sub PIN Polio khusus di wilayah Papua dan Papua Barat merupakan instruksi langsung dari Kementerian Kesehatan RI menyikapi ditemukannya satu kasus polio di Kabupaten Yahukimo beberapa waktu lalu.
“Guna memberikan perlindungan utuh kepada seluruh anak di Papua dan Papua Barat maka dilakukan sub PIN Polio. Kami akan melakukannya mulai Maret ini dengan target seluruh anak usia 0 sampai 15 tahun di Mimika harus diimunisasi polio,” kata Reynold.
Terkait rencana itu, beberapa hari lalu jajaran Dinkes Mimika mengundang seluruh kepala Puskesmas dan penanggung jawab program imunisasi untuk menyusun rencana pemberian imunisasi polio kepada anak-anak di wilayah tugas masing-masing.
Pada 2018, Kemenkes RI mewajibkan seluruh anak usia 0-15 tahun di wilayah Papua mendapatkan imunisasi campak rubela dan polio. Kegiatan imunisasi campak, rubela dan polio itu berlangsung sejak Agustus hingga September, bahkan untuk beberapa daerah dengan kesulitan geografis tinggi diperpanjang hingga Oktober dan November 2018 menyusul ditemukannya kasus polio di negara tetangga, Papua Nugini.
Kendati kegiatan imunisasi campak, rubela dan polio telah diperpanjang beberapa bulan, namun sejumlah daerah di Papua, termasuk Mimika tidak mampu mencapai target yang diharapkan yaitu minimal 95 persen anak usia 0-15 tahun di wilayah tersebut mendapatkan vaksinasi campak, rubela dan polio.
Sejumlah penolakan dari orang tua murid terkait status kehalalan status vaksin menjadi penyebab utama rendahnya cakupan imunisasi campak, rubela dan polio di sejumlah daerah di Papua. (*)