Timika,(timikabisnis.com – Diikuti 142 peserta dari 36 kabupaten/kota serta dua LPPD yakni LPPD Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Pra Technical Meeting III Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XIII se tanah Papua yang digelar di Timika, Kamis (13/2) secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, S.Sos, MM (Jhon Rettob).
Pembukaan Pra Technical Meeting III tersebut diawali dengan ibadah dan persembahan lagu lagu pujian kemudian dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia Kegiatan Pra Technical Meeting III Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XIII, I Nyoman Putu Arka.
Selanjutnya beberapa sambutan diantaranya dari Ketua Umum LPPD Provinsi Papua Constan Karma, Wakil Ketua LPPD Propinsi Papua Barat yang juga adalah Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, Nataniel D Mandacan, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Papua, Pendeta Amsel Yoel dan puncak kegiatan sambutan dari Bupati Mimika, Eltinus Omaleng,SE,MH yang diwakili oleh Wakil Bupati Mimika Jhon Rettob sekaligus membuka secara yang ditandai dengan pemukulan tifa secara bersama sama.
Ketua Panitia Kegiatan Pra Technical Meeting III di Mimika, I Nyoman Putu Arka melaporkan lingkup kegiatan ini sejalan dengan tema, sub tema dan moto Pesparawi XIII Se-Tanah Papua.
I Nyoman Arka menjelaskan bahwa , Tema Pesparawi XIII kali ini adalah ‘Aku Hendak Menyanyi Bagi Tuhan Selama Aku Hidup (Maz 104:33a). Sub Tema ‘Dengan Semangat Pesparawi XIII Se-Tanah Papua, Kita Padukan Tekad untuk Bersekutu, Bersaksi dan Melayani Bagi Kemuliaan Tuhan dan Kedaiamaian Sesama Umat Beragama serta Upaya Menyelamatkan Lingkungan Hidup.
142 Peserta dari berbagai Kabupaten di Papua dan Papua Barat saat pembukaan Pra Technical Meeting III,Pesparawi XIII di Hotel Horison , Timika, Papua, Kamis (13/2)/ Foto : Husyen Opa
Sementara Moto Pesparawi XIII adalah ‘Dari Mimika untuk kedamaian Indonesia dalam Semangat Eme Neme Yauware (Bersatu, Bersaudara dan Membangun).
Ketua Umum LPPD Provinsi Papua Constan Karma mengatakan, menyampaikan terimakasih kepada Bupati Eltinus Omaleng dan Wakil Bupati Johannes Rettob yang telah memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Pesparawi XIII di tanah Mimik.
Ia bersyukur karena dalam pandangan LPPD, panitia telah bekerja keras dan maksimal dalam menyukseskan pelaksanaan Pesparawi XIII di Mimika.
“Pasti ada masalah. Namun dalam persiapan ini jika ada masalah itu menunjukan sebuah langkah maju. Tidak ada persoalan yang tidak bisa terselesaikan. Panitia sudah bekerja keras dan cerdas, kita semua peserta juga harus mempersiapkan diri dengan baik,” tandasnya.
Ia juga menambahkan bahwa bukan hanya kesuksesan Pesparawi XIII, 42 Kabupaten Kota di Papua dan Papua Barat juga mendukung sepenuhnya Mimika sebagai tuan rumah PON XX.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, Nataniel D Mandacan mengatakan Pesparawi sudah menjadi komitmen anak-anak Papua sebagai wadah pemersatu dan forum komunikasi untuk sering berkomunikasi dalam memuji dan memuliakan Allah.
“Pesparawi menjadi ajang pemersatu dan persatuan kita. Lewat Pesparawi kita diminta untuk menjaga kebersamaan di tanah leluhur ini. Jangan terpecah belah. Semua ini tujuannya selain memuliakan Allah juga untuk mengantarkan kita kepada hidup yang lebih baik,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Pesparawi (protestan-red) dan Pesparani (Katolik-red) merupakan dua kegiatan kerohanian yang tujuannya untuk merangkul anak-anak Tuhan agar tetap menjadi satu dalam mengimani Tuhan Yesus sebagai juru selamat.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Papua, Pendeta Amsel Yoel mengatakan melalui penyelengaraan Pesparawi XIII, kemulian Tuhan akan turun dan memberkati tanah Mimika.
“Seluruh jajaran kementerian agama menyampaikan terimakasih kepada LPPD dua provinsi atas dukungannya sehingga Mimika bisa dipersiapkan menjadi tuan rumah. Kami akan terus memberikan dukungan positif. Ciptakan suasana Papua yang rukun dan damai sehingga akan selalu menjadi berkat bagi kita dan orang lain disekitar kita,” ujarnya.
Ia mengharapkan pelaksanaan di Juni nanti, tiap kontingen membuang rasa persaingan karena sesungguhnya tujuan kegiatan ini adalah membangun kebersamaan untuk memuliakan Tuhan.
“Melalui technical meeting ini, kita harus mampu menjaga keragaman dan kemajemukan, toleransi dan hidup sosial secara bersama dengan menghormati perbedaan serta bersedia hidup dalam komunitas yang beragam sehingga tugas-tugas pelayanan gereja di atas tanah ini (Papua-red) dapat berjalan dengan baik,” harapnya.
Wakil Bupati Mimika yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana (Panpel) Pesparawi XIII Se Tanah Papua, Johannes Rettob S.Sos., MM kepada peserta yang hadir, Wabup JR berpesan agar tidak perlu takut akan anggapan Mimika tidak aman.
“Saya ingat waktu di Kaimana, banyak yang tidak setuju datang ke Timika karena alasan katanya tiap minggu kacau. Sebagai pemerintah dan ketua Panpel saya sampaikan pesan kepada masyarakat saya bahwa kita harus buktikan kalau anggapan itu tidak benar. Kita harus buat yang terbaik. Kita buat yang bertaraf internasional. Karena bisa jadi Pesparawi ini yang terakhir, karena sesuai jumlah kabupaten/kota 42 berarti kita harus kali tiga lagi yaitu 128 tahun baru dapat giliran Pesparawi di Timika. Ini kesempatan kita untuk memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Dikatakan, dari sisi kuantitas, Pesparawi Papua lebih unggul dari Pesparawi tingkat nasional. “Bayangkan, Pesparawi tingkat nasional hanya diikuti 34 kontingen dari 34 provinsi tapi kita diikuti 42 kabupaten/kota, seandainya 12 kategori diiikuti 250 peserta maka dikali 42 kabupaten/kota jumlah peserta sampai sembilan ribu lebih,” paparnya.
Begitupula dari sisi kualitas, Pesparawi Papua tidak diragukan. Sebab, juara umum tingkat nasional berasal dari Provinsi Papua Barat. “Pesparawi kita level nasional, tapi pelaksanannya kita usahakan bertaraf internasional,” kata JR yang disampuh riuh tepukan tangan.
Ia mempersilahkan peserta untuk memberikan masukan apapun kepada panitia.“Ini kesempatan bapak ibu sekalian mengkoreksi kinerja panitia, karena saat pelaksanaan nanti sudah tidak ada lagi protes-protes, sekarang kesempatan,” tuturnya.Wabup menyampaikan beberapa keunggulan daerah Mimika, seperti transportasi sudah bisa menggunakan aplikasi Mijek, fasilitas kesehatan yang bertaraf internasional serta berbagai kemajuan lainnya. (opa)