Anggota DPRD Mimika dari Gerindra , Imam Parjono/Foto : husyen opa
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika menyayangkan terjadinya aksi unjuk rasa oleh puluhan petugas kebersihan pada Senin (10/2) ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Mimika yang menuntut perbaikan upah.
Anggota DPRD Mimika dari Fraksi Gerindra, Imam Parjono menyesalkan demo dari petugas kebersihan yang berdampak terjadinya penumpukan sampah di beberapa lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di kota Timika.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya demo oleh petugas kebersihan yang diduga pemicunya soal tuntutan perbaikan upah. Seharusnya demo dari mereka tidak bisa terjadi kalau menyangkut kesejahteraan mereka diperhatikan secara baik oleh dinas tehnis. Dampak dari terhentinnya pengangkutan sampah bisa terjadi penumpukan sampah dimana mana,”keluh Imam Parjono saat ditemui wartawan di kantor DPRD Mimika, Senin (10/2).
Petugas Kebersihan atau pengangkut sampah, kata Parjono merupakan salah satu komponen yang membawa citra dan nama baik kabupaten Mimika.
“Petugas kebersihan sampah ini yang membawa citra kota Timika, tanpa teman teman petugas kebersihan kota Timika akan kotor lagi. Dimana mana sampah menumpuk , apakah masyarakat bisa sendirinya membuang sampai di TPA di Iwaka, kan tidak, “keluhnya.
Kata Parjono, nasib para petugas kebersihan harus dipikirkan secara serius oleh OPD.
“Jangan pres mereka bekerja, sementara upah mereka diabaikan. Kalau UMK di Mimika Rp 3,9 juta , maka mereka harus layak menerima itu. Semua karyawan baik swasta maupun pemerintah harus diberlakukan sama tanpa terkecuali. Tidak ada cerita kalau petugas kebersihan honor atau upahnya sengaja ditunda tunda,”tegasnya.
Ditambahkan Parjono, bahwa petugas kebersihan memiliki tanggungjawab untuk membiaya hidup keluarga mereka sehingga mereka butuh hidup layak sama seperti warga lainnya.
“Mereka itu punya anak dan istri menunggu dan butuh makan dan minum. Apalagi kebutuhan hidup di Mimika sangat tinggi sehingga mereka layak diberi upah yang sesuai dengan beban kebutuhan hidup sehari hari,”pintanya.
Hal senada juga disampaikan salah satu anggota DPRD dari Partai Perindo, Semuel Bunai, bahwa petugas kebersihan adalah ujung tombak dalam membawa Mimika sebagai kota yang bersih.
“Mereka petugas sampah adalah ujung tombak, tanpa mereka wajah Mimika akan kembali seperti dulunya sampah dimana mana. Tuntutan mereka adalah wajar dan harus bisa diakomodasi oleh dinas, sebab itu maka pemerintah harus cari solusi agar tidak terjadi aksi yang sama di kemudian hari,”ujar Semuel Bunai.
Petuga kebersihan emreka, dian terkait yang menangani soal kebersihan sampah ini sesuai eprmintaan erewka harus di akomdoir.
Anggota Dewan lainnya dari Fraksi PDI Perjuangan, Thobias Maturbongs mengakui armada dan petugas kebersihan yang selama ini ada di bawah Dinas Lingkungan Hidup sangat minim dan kurang, sehingga beban kerja mereka sangat tinggi.
“Armada mereka sangat kurang sehingga butuh penambahan, memang ada armadanya tapi itu sudah tua dan ada yang rusak. Karena itu perlu OPD tehnis mengusulkan untuk menambah aramda dan petugas,”kata Thobias.
Karena itu, ia berharap agar OPD tehnis bisa memberikan mereka upah yang layak dan ada bonus atau upah lembur untuk menambah pendapatan mereka.
“Beban kerja mereka sangat tinggi, sehingga perlu diberi bonus tambahan sehingga mereka tetap bersemangat untuk bekerja,”pintanya. (opa)