Ketua PC Nahdlotul Ulama kabupaten Mimika, Imam Mawardi bersama pengurus dan relawan yang hendak membagikan sembako dan masker kepada warga,Jumat (10/4)/ Foto : Istimewa for timikabisnis.com
TIMIKA, (timikabisnis.com) – Pengurus Cabang (PC) Nahdlotul Ulama (NU) Kabupaten Mimika mengambil bagian dalam menghadapi dampak pendemik dari Covid-19 yang saat ini sedang melanda Timika dengan melakukan kegiatan ‘Berbagi Kasih Sembako’ kepada warga masyarakat Mimika yang menerima dampak ekonomi akibat pembatasan aktifitas sosial di Timika saat ini.
Ketua PC Nahdlotul Ulama kabupaten Mimika, Imam Mawardi, pada Jumat (10/4) siang kemarin saat menghubungi timikabisnis.com mengatakan, sebagai bentuk keterlibatan dan berperan dalam membantu pemerintah dalam mengurangi beban kebutuhan hidup yang saat ini dirasakan warga Mimika akibat Covid-19, pengurus dan anggota NU Mimika membantu warga dengan membagi sembako dan masker.
“Inilah bentuk keterlibatan dan peran dari seluruh warga NU di Mimika untuk turut membantu saudara saudara kita yang ekonominya pas pasan dalam menghadapi wabah Covid-19. Kami berharap bantuan ini mampu dimanfaatkan secara baik terutama untuk masker agar warga bisa memutus matarantai penularan Covid-19,”tegas Imam.
Ia juga mengakui, dari hasil swadaya dari anggota maupun pengurus NU Mimika yang berhasil mengumpulkan kebutuhan pokok yang selanjutnya kami distribusikan kepada warga sekitar Timika termasuk masker sebanyak 300 buah.
“Sembako sudah kami serahkan kepada warga yang benar benar membutuhkan, diantaranya, Jamaah masjdi Al Ikhlas Jalan Salak SP2, warga di Jalan Srikaya Sp 2, warga di Jalan Serui Mekar, warga di Kompleks Yapis, warga di sekitar Koperapoka dan warga di Jalan Maleo,”jelasnya.
Imam mengakui, bahwa warga NU di Timika sangat menyadari bahwa dengan dampak pendemi Covid-19 saat ini, sangat mempengaruhi perekonomian warga untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari hari.
“Walaupun bantuan yang kami serahkan tentunya masih sangat kurang, namun kami berharap apa yang kami serahkan paling tidak bisa mengurangi kebutuhan hidup bagi warga yang terhimpit masalah ekonomi, karena adanya pembatasan sosial yang saat ini dirasakan dampaknya,”aku Imam. (opa)
