TIMIKA, (timikabisnis.com) – Dengan adanya dampak semakin meluasnya Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRd) kabupaten Mimika sebagai representatif masyarakat Mimika mengusulkan kepada pemerintah untuk menyurati dunia perbankan dan pemberi kredit agar adanya keringanan angsuran kredit bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan bagi perorangan.
“Saya mengusulkan kepada pemerintah kepada dunia perbankan atau berbagai jenis kredit usaha pinjaman perorangan untuk menunda atau menangguhkan angsuran setelah masa krisis ekonomi akibat dampak dari penyebaran Covid-19 yang semakin marak. Hal ini, demi memberikan keringanan bagi dunia usaha dan perorangan yang dialami saat ini,”pinta Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan,SE melalui sambungan telepon selulernya, kepada timikabisnis.com, Rabu (1/4) malam.
Menurutnya, kondisi seperti saat ini apa yang menjadi permintaan pemerintah diharapkan juga bagi pihak perbankan dapat menerima hal ini dengan kondisi wabah virus corona berdampak terhadap ekonomi secara nasional termasuk di kabupaten Mimika.
“Wabah Covid-19 saat ini sangat berdampak perekonomian dengan diberlakukannya status lockdown dan pembatasan aktifitas ekonomi di Mimika sehingga dampaknya usaha maupun pendapatan ekonomi akan berkurang. Karena itu, pemerintah bisa mengusulkan kepada lembaga pemberi kredit baik bagi badan usaha maupun pinjaman pribadi untuk menunda pembayaran angsuran selama pemberlakuan kasus covid-19,”harapnya.
Ia mengakui, dampak kasus Covid-19 yang saat ini terjadi membuat perekonomian di kabupaten Mimika bukan saja dialami secara langsung usaha menengah kebawah tapi juga dampak yang sangat signifikan juga dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah.
“Aktifitas ekonomi menjadi lesu dalam berbagai jenis usaha termasuk warga masyarakat yang menggantungkan ekonomi keluarga dari usaha pertanian, perkebunan, buruh kasar, tukang ojek dan lainnya mengalami penurunan penghasilan dan pendapatan secara drastis. Apalagi warga masyarakat yang ada angsuran dari kredit kecil dan angsuran barang dan kendaraan menjadi dilema. Karena itu, diharapkan kepada pemberi kredit untuk memberi kelonggaran dengan kondisi seperti saat ini,”seru Yohanis Felix Helyanan yang lebih suka disapa Jhon Thie ini.
Keringanan atau penundaan angsuran bagi dunia usaha maupun perorangan, menurut Jhon Thie demi membantu untuk menstabilkan roda perekonomian di Mimika ditengah kondisi terpuruk yang dialami oleh dunia usaha maupun masyarakat ekonomi menengah kebawah.
“Karena kondisi saat ini sangat dirasakan langsung oleh masyarakat di Mimika, khususnya bagi masyarakat level menengah ke bawah. Memang saat ini baru berjalan dua sampai tiga minggu, tetapi bila kondisi ekonomi yang tidak stabil ini berlanjut dalam waktu satu bulan atau beberapa bulan, maka akan sangat terasa dan pasti dampak serta gejolak itu akan terjadi. Memang ada beberapa pihak perbankan sudah memberlakukan pemotongan bunga kredit demi meringankan nasabahm tapi yang lainnya juga harus diberlakukan sama,”katanya.
Dengan kondisi seperti saat ini, Jhon Thie berhara[ kepada pemerintah daerah perlu melakukan pendataan serta mencari solusi usaha alternatif serta mengambil langkah-langkah cepat menjaga kelangsungan usaha pelaku UMKM.
“Saya berharap agar pemerintah harus membuat stimulus bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini guna menekan dampak wabah virus corona terhadap kegiatan ekonomi pelaku usaha tersebut. (opa)