MIMIKA, (timikabisnis.com)- Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Sosial memberikan bantuan berupa sembako kepada 10 Distrik yang bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
Sepuluh Distrik tersebut, lima distrik diantaranya di pinggiran kota yang terdiri dari 2800 kepala keluarga yaitu Distrik Wania, Kuala Kencana, Kwamki Narama, Iwaka, Mimika Timur.
Lima distrik lainnya yakni di pesisir yang terdiri dari 2800 kepala keluarga yaitu Distrik Mimika Tengah, Mimika Barat, Amar, Mimika Barat Tengah, dan Jita.
Adapun bantuan tersebut berupa sembako yakni beras gula, susu, minyak goreng, dan telur yang diberikan secara simbolis oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob di Kantor Distrik Kuala Kencana ada Selasa, 23/9/2025.
Dalam sambutannya Bupati Mimika, Johannes Rettob mengatakan anggaran yang tersedia hanya cukup untuk 10 Distrik, yaitu di sekitar kota dan pesisir.
Selain kedua wilayah kota dan pesisir, Johanes mengungkapkan tahun mendatang pemerintah berencana akan memberikan bantuan di wilayah pegunungan.
” Beberapa waktu lalu, pemerintah juga sudah memberikan bantuan kepada 18 Distrik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2025,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Johannes menyinggung angka kemiskinan di Mimika yang turun 50 persen. Di lihat dari jumlah penerima bantuan tahun lalu sebanyak 21 ribu kepala keluarga, dan tahun ini turun menjadi 10 ribu kepala keluarga.
“Sebenarnya yang kita siapkan, seperti pada tahun lalu, kita harus memberikan pada 21 ribu kepala keluarga, tahun ini, kita berikan pada 10 ribu, berdasarkan data. Artinya kita turun, drastis 50% angka kemiskinannya,” terangnya.
Namun, lanjutnya permasalahan yang terjadi di lapangan terkait data kemiskinan tidak dapat dipungkiri. Banyak masyarakat yang tidak mau dikatakan miskin saat pendataan namun ketika ada bantuan malah mengaku sebaliknya.
” Banyak masyarakat, ketika dilakukan pendataan tidak mau disebut miskin namun ketika ada bantuan mengaku miskin sehingga hal inilah yang kadang menjadi masalah sehingga timbul keributan,” ucapnya.
Dirinya pun meminta kepada para kepala Distrik untuk mencari cara agar pada saat pemberian bantuan tidak terjadi keributan. Bagaimana disiasati dengan baik dan membuat situasi menjadi tenang.
” Ini sebuah fenomena yang harus diatasi. Sehingga saat penerimaan bantuan semuanya dapat teratasi dengan baik agar tidak terjadi lagi keributan,” jelasnya.
Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara khusus masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Sehingga adanya bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan mutu gizi masyarakat, pungkasnya. (Lyddia Bahy).