MIMIKA, (timikabisnis.com)– Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia melakukan Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) tahun 2025 kepada masyarakat Amungme dan Kamoro yang berada di wilayah Satuan Pemukiman (SP) 1 Kelurahan Kamoro Jaya.
Pembentukan Pokja yang berlangsung pada Rabu, (24/9/2025) di kediaman warga SP 1 Jalur 3 dihadiri Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi, Oktovianus Jangkup dan disaksikan masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan,tokoh agama dan Lurah Kamoro Jaya, Musdalifah, berjalan lancar dan tertib.
Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Amungme dan Kamoro lewat Pokja, YPMAK memberikan anggaran sebesar Rp.250 juta yang dibagi menjadi 200 untuk program masyarakat sedangkan 50 juta sisanya untuk operasional tim Pokja.
Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi YPMAK, Oktovianus Jangkup mengatakan bahwa tujuan Pokja sendiri adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan bekerja bersama-sama kemudian mendapatkan uang dari apa yang dikerjakan.
Masyarakat pun setelah membentuk pengurus baru, menyepakati salah satu program awal yakni pembersihan lingkungan.
Rentang waktu 8 bulan waktu yang diberikan, harus mampu dilaksanakan masyarakat dengan baik dan maksimal sehingga mampu mendorong perubahan dan meningkatkan ekonomi di wilayahnya sendiri.
Pihak YPMAK, lanjut Oktovianus akan melakukan monitoring terkait program ini guna memastikan semua berjalan sesuai rencana.
” Nantinya, tim monitoring akan turun melakukan evaluasi dan memastikan apakah program berjalan sesuai rencana atau tidak. Setelah itu pengurus akan melakukan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) terkait program yang dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang sudah dikerjakan,” terangnya.
Sementara itu, Lurah Kamoro Jaya, Musdalifah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi atas kesepakatan awal yang dibuat yakni pembersihan lingkungan.
Ia menilai program ini sangat luar biasa karena bisa mensuport pemerintah dalam hal eliminasi malaria di tahun 2030 serta diharapkan mampu memutuskan mata rantai perkembangan malaria yang ada di wilayah Kamoro Jaya.
” Ini secara tidak langsung telah membantu pemerintah dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan juga dalam hal memutus mata rantai penyebaran malaria,” ungkapnya.
Harapan yang besar ia ungkapkan kepada masyarakat agar dalam menjalankan program yang telah disepakati secara maksimal.
” Kita punya waktu tiga bulan lagi, jadi saya harap program yang sudah disepakati bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Akhir Desember harus ada rencana berikutnya sehingga lebih matang lagi,” jelasnya.
Dengan demikian, kami siap membantu masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup bersih serta mendorong program yang akan dilakukan kedepannya sehingga mampu menggerakkan ekonomi lokal yang lebih baik. (Lyddia Bahy).
