
Timika, (timikabisnis.com) – Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan pokok dan permainan harga (spekulasi) oleh pedagang semenjak diberlakukannya Lock down oleh Pemerintah Propinsi Papua serta intruksi bupati Mimika untuk pembatasan aktifitas perekonomian di kabupaten Mimika menyusul maraknya penularan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), Pemerintah kabupaten Mimika melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tehnis lainnya untuk segera menggelar operasi pasar.
“Kami telah menerima keluhan dari banyak warga bahwa dampak dari kasus Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Dengan dampak tersebut maka pemerintah melalui Disperindag bekerjasama dengan OPD lainnya untuk menggelar operasi pasar dengan tujuan agar harga kebutuhan pokok dibeli dengan harga standar atau bahkan lebih murah dari yang dijual pedagang,”tegas Ketua Komisi B DPRD Mimika, Rizal Pata’dan,ST kepada wartawan, Sabtu (28/3).
Operasi Pasar harus dilaksanakan oleh Pemerintah dengan maksud menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok hingga pertengaha bulan April mendatang.
“Kemarin kan kita sudah turun pantau langsung ke pasar, dan memang kita sudah lihat bahwa sebagian kebutuhan pokok itu ada kenaikan harga terutama sembako, seperti telur dan alat-alat untuk kebutuhan dapur lainnya. Karena itu, Disperindag bisa melakukan operasi pasar terutama bagi warga yang penghasilannya pas pasan,” kata Rizal.
Lebih lanjut kata Rizal, perlu langkah-langkah yang dilakukan oleh Disperindag dan instansi terkait untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok oleh pedagang yang nakal.
“Kita harap kepada Disperindag untuk mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi supaya jangan berkepanjangan. Kasihan, warga yang punya penghasilan rendah akan semakin sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari hari,” jelasnya.
Rizal mencontohkan, seperti harga telur yang beberapa hari lalu mengalami kenaikan yang mencapai Rp. 120 ribu, perlu di pantau terus, padahal ketersediaan telur di Mimika sudah mencukupi dan harusnya tidak perlu ada kenaikan harga.
“Sebetulnya tidak perlu diborong karena ini produksi lokal dan itu surplus sehingga, bagaimana caranya supaya pemerintah membeli hasil itu dan dijual dengan harga yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada pedagang agar tidak memanfaatkan momen atau situasi saat ini dengan menaikkan harga sembako secara sepihak.
“Ini haru dicegah oleh pemerintah melalui OPD tehnis, perlu bentuk tim dan lakukan pengawasan. Kalau ada pengusaha atau pedagang yang berspekulasi segera tegur dan bila perlu ditindak tegas,”pintanya. (opa)