“Kami sudah koordinasikan oleh PPD dan PPS di MPCC beberapa hari lalu. Karena pembentukan KPPS kami hanya mengawasi dan mengarahkan kepada PPS terkait petunjuk teknisnya,” kata Dedy
Timika (timikabisnis.com) – Komisioner KPU Mimika Divisi Teknis Pemilu, Dedy N Maboay mengatakan sebanyak 911 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang akan bertugas pada Pemilu 2019 di Kabupaten Mimika.
911 KPPS akan bertugas di 911 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 18 Distrik yang ada di Kabupaten Mimika.
“Kami sudah koordinasikan oleh PPD dan PPS di MPCC beberapa hari lalu. Karena pembentukan KPPS kami hanya mengawasi dan mengarahkan kepada PPS terkait petunjuk teknisnya,” kata Dedy di kantor DPRD Mimika usai menghadiri RDP barsama DPRD, Rabu (13/3).
Dedy menuturkan untuk tiap KPPS beranggotakan tujuh orang pada setiap TPS. Tujuh orangnantinya memiliki tanggung jawab masing-masing dalam proses pemungutan suara pada hari H.
“Jumlah KPPS pada setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) ada tujuh orang ditambah dua linmas ditempatkan di pintu masuk dan pintu keluar. Kalau ditotalkan semua ada 6.000 anggota KPPS yang ada di 18 distrik,” terang Dedy.
Menurut Dedy sesuai petunjuk teknis (juknis) dari KPU RI batas waktu pembentukan KPPS hingga 27 Maret 2019. Untuk Kabupaten Mimika sendiri KPU Mimika batasnya sampai tanggal 20 Maret mendatang.
“Di Mimika sengaja kita percepat karena kita akan melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada KPPS bersama PPD dan PPS. Itu alasan kami mempercepat batas pembentukan KPPS,” tutur Dedy.
Dedy menjelaskan nantinya anggota KPPS yang menjalankan tugas adalah kewenangan PPS untuk melakukan perekrutan. KPU hanya melakukan pemantauan serta mensupervisi kegiatan dari PPS hal tersebut sesuai petunjuk dari KPU RI.
“Kita sudah sampaikan orang yang pernah menjadi KPPS di pilkada tahun lalu tidak bisa lagi menjabat KPPS di pemilu 2019. PPS harus merekrut orang baru dan orang yang mengerti warga sekitar TPS tersebut,” jelas dia. (marus waka)
